RESENSI NOVEL “DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI
ANGIN”
Identitas buku :
1.
Judul buku : Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
- Pengarang : Tere-Liye
- Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
- Tahun terbit : Cetakan kesembilan, maret 2013
- Harga : Rp 48.000,00
Isi resensi
Tubuh/isi
Sinopsis :
Didalam kehidupan Tania penuh dengan cobaan. Tania telah ditinggal oleh
ayahnya sejak umur 8 tahun dan adiknya Dede yang masih berumur 3 tahun. Tania
dan Dede sekarang hanya hidup dengan Ibunya. Sejak ditinggal oleh ayahnya
kehidupan keluarga Tania semakin sulit, mereka tidak sanggup untuk membayar
uang kontrakan rumah dan juga biaya sekolah. Tania dan Dede harus mengamen dari
bis satu ke bis yang lain demi mencari uang untuk makan.
Tania bertemu dengan seorang malaikat yang akan membantu keluarganya,
membantunya sekolah, mendapatkan tempat tinggal dan janji masa depan yang lebih
baik. Seiring berjalannya waktu, Tania mulai merasakan perasaan yang berbeda
bahkan saat rambutnya masih dikepang dua dengan malaikat keluarganya.
Namun Tania sadar jika ia tidak boleh membiarkan perasaannya semakin
bertambah. Karena Tania tahu jika malaikatnya hanya menganggap Tania sebagai
seorang adik tak lebih. Takdir telah ditentukan oleh Tuhan manusia hanya
bisa menerimanya seperti daun yang jatuh tak pernah membenci angin.
Keunggulan :
- Novel daun yang jatuh tak pernah membenci angin,
memberikan pengetahuan kepada kita jika semua keinginan kita tidak bisa
semuanya tercapai.
- Tokoh-tokoh yang berada di dalam novel ini
memberikan contoh agar dalam menghadapi kehidupan ini kita harus menjalani
dengan lapang dada, ikhlas, dan selalu berusaha dengan kemampuan yang kita
punya.
- Alur ceritanya mudah dipahami
- Sebuah bacaan yang inspiratif
Kelemahan :
1. Tidak diperuntukkan
semua umur
2. Terkadang ada bahasa
istilah yang sulit dimengerti.
Kesimpulan :
Sasaran pembaca pada novel ini adalah remaja, karena kisah cinta didalam
novel ini dipandang dari sudut cinta seorang remaja. Novel ini tidak sesuai
dengan semua umur, meskipun diawal cerita Tania masih berumur 11 tahun, tetapi
karena perasaannya dengan Oom Danar membuat itu tidak bagus untuk dicontoh oleh
anak dibawah umur.
0 komentar:
Posting Komentar